Berangkat dari karya Jackie Chan dan Kho Pong Hoo, Leak Koestiya bisa membangun kedekatan dengan etnis China. Jackie yang dibahasakan Leak sebagai pendekar cerdik dengan kedua kaki dan tangan bisa bergerak cepat menyerupai kipas angin, menjadi jembatan bagi Leak untuk mengenal lebih jauh etnis tersebut.
Karya mampu mendekatkan seseorang kepada hal-hal lain yang belum kita kenal sebelumnya. Berkat beberapa cerpen yang ditulis Hamsad Rangkuti di Horison tahun 2005an, akhirnya saya tahu level cerpen yang serius tapi menggelitik tanpa harus mengorbankan keindahan diksi. Gara-gara cerpen Hamsad juga, saya mampu beralih dari pembaca cerpen-cerpen Annida ke cerpen Horison, waktu itu.
Ketika mengenal Leak Koestiya pun, saya jadi tahu teknik menulis esai yang lugas dengan refleksi yang mendalam. Ringan namun ngena, tanpa mengorbankan diri dengan penggambaran yang klise. Saya mengkliping artikel-artikel Leak di Jawa Pos dari koran bekas bungkus nasi. Tahun 2006 dulu, saya sedang gila-gilanya dengan tulisan.
Dari Leak Koestiya saya kemudian punya idola baru. Artikel pendek Angryanto Rachdyatmaka di kolom
Injury Time milik
Soccer, membukakan saya teknik pengkolaborasian dua kasus menjadi satu refleksi yang indah. Angry, sapaan akrabnya, membawa kejadian di sepak bola ke dalam refleksi hidup yang mendalam. Artikelnya masuk daftar kliping saya di tahun 2006-an.
Karya menolong saya menjelajah lingkup yang belum saya pijaki sebelumnya. Jika diibaratkan, karya seperti pemberian. Kreator membuatnya dengan tujuan memberikannya kepada masyarakat luas.
Karya menolong saya menjelajah lingkup yang belum saya pijaki sebelumnya. Pada awal 2007, karena artikel Lubis Grafura yang diposting di blognya, saya tertarik bertemu untuk diskusi penulisan. Hanya dari sebuah artikel blog, saya mau menemui seseorang dengan jarak Lamongan-Malang untuk berdiskusi.
Jika diibaratkan, karya seperti pemberian. Kreator membuatnya dengan tujuan memberikannya kepada masyarakat luas. Karya apa pun, dari karya tulis, video iklan, film, program tv, dan lain-lain. Saya merasa banyak mendapat kemudahan karena 'pemberian' dari para kreator tersebut.
Buku
Anda Luar Biasa yang ditulis Eni Kusuma, seorang TKW Hongkong pada tahun 2007 pun menjadi 'pemberian' luar biasa. Di saat kebiasaan menulis para tenaga kerja Indonesia di Hongkong belum terekspose seperti sekarang, Eni Kusuma sudah mampu menggetarkan pembaca lewat buku tersebut.
Pada tahun 2001, karya dalam bentuk program tv berjudul
Telkomania yang tayang di Indosiar selalu saya nanti. Sama seperti karya-karya lainnya, program ini seperti 'pemberian'. Berkat
Telkomania saya bisa duduk bareng ibu, menikmati
quality time sambil menahan tangis ketika sampai di segmen Tali Kasih. Program yang tayang pukul 21.00 WIB itu masih terkenang sampai sekarang.
Karya mampu menutup kelemahan manusia akan rasa lupa. Sebagai seorang kekasih, kita sering memberi gelang atau boneka kepada orang yang kita cintai. Dengan gelang dan boneka tersebut, kita ingin memberi nilai lebih kepada sang kekasih. Hal demikian yang terjadi pada karya. Seorang kreator membuat karya dengan tujuan memberi nilai lebih dalam hidup ini.
Melahirkan sebuah karya mendekatkan kita untuk menjadi bagian dari publik. Dengan mengeluarkan film, seorang
director akan menjadi bagian dari hiburan masyarakat. Ketika seorang wartawan mengeluarkan karya dalam bentuk berita, maka dia menjadi bagian dari kebutuhan masyarakat akan berita. Dalam tahapan ini, kreator membangun interaksi dengan masyarakat, "Ini loh pemberianku."
Anak-anak kecil di Jepang diajarkan untuk berkarya sejak dini. Tidak peduli baik atau tidak, tapi yang terpenting tuntas dan jadi karya.
Anak-anak kecil di Jepang diajarkan untuk berkarya sejak dini. "Biasanya dinding kelas selalu penuh dengan hasil tugas siswa. Tidak
semuanya bagus karena yang dipajang bukan hanya karya-karya yang
dianggap paling menarik," tulis Birgitta Ajeng yang diposting oleh
National Geographic (17/3/14). Tidak peduli baik atau tidak, tapi yang terpenting tuntas dan jadi karya.
Urusan ide-mengide, kita sudah sering melakukannya. Dalam obrolan ringan, kita sering bertukar ide dengan lainnya. Banyak yang kita perbincangkan, tapi sayangnya menguap sebelum menjadi karya. Kita seolah menjadi 'kreator' ide tapi belum sukses membuahkannya ke dalam bentuk karya.
Inovasi akan terus berkembang. Karya-karya akan terus lahir layaknya pemberian. Kisah saya dengan karya tidak akan berhenti di sini saja. Esok akan terus lahir karya dari para kreator yang mencerahkan hidup saya.
Layaknya pemberian, tidak semuanya indah dan sesuai keinginan. Karya pun demikian, tidak semuanya bagus dan sesuai dengan apa yang diharapkan. Akan tetapi, pada sebuah karya seseorang bisa berkaca: kalau memang buruk maka akan ada usaha untuk memperbaikinya.
Just do it, lakukan saja. Sebab betapa malangnya ketika hanya menjadi penemu ide namun gagal mewujudkannya menjadi nyata. Akan menjadi ironi ketika menjadi 'kreator' tanpa sebuah karya. Ide hanya sebatas obrolan, namun tak sampai pada sebuah pemberian: karya!
Yogyakarta, 27 Januari 2015