Jumat, 30 Mei 2014

Kisah Roommate Rosberg-Hamilton

Share & Comment

Dalam pembukaan film The Hobit An Unexpected Journey, terdapat kutipan menarik: Di mana keserakahan merajalela, di situlah hal buruk akan mengikutinya. Erebor yang dulu menjadi surga bagi para kurcaci, berubah menjadi istana emas yang dikuasai pihak lain. Pemicunya gara-gara sang Raja Thror yang menemukan keserakahan di dalam dirinya sendiri.

Dalam kehidupan sehari-hari, sebagaimana penegasan Tuhan, apa yang kita rasakan di saat lapang dan lapar merupakan ujian. Lapar membuat kita terdorong untuk mencuri. Lapang membawa kita kepada keserakahan. Di dua neraca ini manusia akan diuji. Sebagaimana Lewis Hamilton dan Nico Rosberg. Keduanya menjalani ujian di saat lapar dan lapang.  

Ujian ‘Lapar’ Ala Rosberg-Hamilton
 
Kisah perseteruan sering lahir dari dua orang yang sebelumnya sama-sama menjalin kedekatan. Di arena balap, istilah roommate dilayangkan kepada dua pembalap yang berada dalam satu tim. Webber mempunyai roommate bernama Vettel. Keduanya sama-sama berada di bawah naungan Red Bull sebelum akhirnya Webber memutuskan pensiun akhir musim 2013.
Dari roommate inilah, lahir aura panas sebuah perseteruan.
Kisah roommate antara Webber dan Vettel sangat tercium media. Vettel sebagai pembalap lebih muda, sedikit dianak emaskan oleh Red Bull. Sebaliknya, Webber sebagai pembalap senior sering hanya dijadikan tumbal.
Pada GP Malaysia 2013, Webber pernah merasa geram dengan perilaku Vettel. Webber yang berada di depan rekan setimnya, akhirnya disalip oleh juniornya tersebut. Padahal, balapan sudah hampir usai dan tim meminta kedua pembalap untuk menurunkan kecepatan. Namun di saat itu, Vettel tidak mengindahkan instruksi dan justru mencuri kesempatan.
GP Malaysia seolah menjadi puncak perseteruan dua orang yang berada dalam satu tim tersebut.
Kisah roommate juga dirasakan Nico Rosberg dan Lewis Hamilton. Rosberg bergabung dengan Mercedes sudah sejak 2010, sementara Hamilton menyusulnya pada tahun 2013. Berada dalam satu tim, keduanya terbilang ayem-ayem saja.
Tahun 2013, ketika Webber dan Vettel sering diterpa berita miring perihal perseteruan keduanya, Hamilton dan Rosberg nyaris tidak tersentuh sama sekali. Duo roommate ini ayem-ayem saja. Bahkan, saat di GP Malaysia, Rosberg rela mengalah demi rekan setimnya. 
Rosberg yang berada satu tingkat di atas Hamilton, diminta menurunkan kecepatan. Terdengar perintah team order yang meminta Hamilton yang naik ke podium, bukan Rosberg. Walhasil, Hamilton mengunci posisi tiga, sedangkan Rosberg hanya bisa menelan ludah di posisi keempat.
 “Ingatlah kejadian ini,” tutur Rosberg kepada team order.
Rosberg dan Hamilton memang duo roommate yang sama-sama ayem. Tapi itu dulu. Ya, dulu: saat keduanya masih dalam kondisi ‘lapar’, saat prestasi Rosberg-Hamilton (Mercedes) masih di bawah bayang-bayang Vettel (Red Bull).  
Segalanya Bisa Berubah

Layaknya cerita Raja Thror dalam film The Hobit The An Unexpected Journey, keserakahan lahir di saat Thror tahu ada harta yang sangat banyak di kerajaannya. Keserakahan muncul di saat ia berada di posisi puncak, di mana kerajaan lain saling berdatangan menuju Erebor. 

Nico Rosberg dan Lewis Hamilton menggrogoti jalinan pertemanan mereka di saat keduanya berada dalam posisi puncak. Saat ini, Mercedes seolah tiada tanding. Sejak seri pertama di Australia, podium utama selalu direbut oleh pembalap Mercedes. Pundi-pundi pujian milik Mercedes begitu penuh. Komentar positif datang baik dari kompetitor mau pun dari staf dalam.

Namun kegelimangan prestsi Mercedes justru menyisakan cerita sedih. Dari kegelimangan ini, lahirlah perseteruan antar duo roommate, Rosberg-Hamilton yang dulunya ayem-ayem itu.

Di GP Monaco (25/5), Hamilton tidak lagi mengenal kata teman. Sama-sama saling berebut posisi puncak klasemen, Hamilton marah besar akibat tindakan kotor Rosberg di sesi kualifikasi. Gara-gara tindakan Rosberg, Hamilton gagal meraih pole position. Ia makin kebakaran jenggot saat hanya bisa duduk di posisi runner up, sedangkan Rosberg berada di podium puncak.  
"Kami bukan teman. Kami rekan kerja," tutur Hamilton seperti dikutip Sky Sports. Hamilton seperti buta sesaat, lupa bahwa Rosberg pernah memberinya hati. Di GP Malaysia, tanpa memedulikan reputasinya, Rosberg mengizinkan Hamilton berdiri di podium ketiga.
***
Kisah roommate juga pernah dirasakan Steve Jobs dan Steve Wozniak. Pada awal tahun 70-an, keakraban keduanya membuahkan Apple Computer, Inc. Keduanya berjalanan beriringan—walaupun tetap kelihatan perbedaannya. Saat Apple menemukan ritme menuju puncak, kisah roommate mereka seolah terbelah begitu saja. Steve Wozniak meninggalkan Apple pada pertengahan 80-an.
Pada film Social Network (2010), diceritakan juga kisah persahabatan Mark Zuckerberg dan Eduardo Saverin. Saat Mark sedang diputus Erica Albright, Eduardo datang menghibur Mark. Hingga keduanya berkolaborasi sebagai pendiri Facebook. Saat perusahaan ini menemukan ritme menuju puncak, kisah pecah kongsi pun lahir. Eduardo ‘dibuang’ Mark lantaran ia lebih memilih bekerjasama dengan Sean Parker. Selesai sudah kisah persahabat duo roommate.
Rosberg-Hamilton, Vettel-Webber, Mark-Eduardo, dan Jobs-Wozniak telah mengantungi indahnya kisah persahabatan di saat mereka masih sama-sama lapar. Dalam kondisi masih sama-sama merangkat, persahabatan menjadi pemanis getirnya hidup yang mereka rasakan. Sayangnya, ujian dalam bentuk ‘lapang’ ternyata jauh lebih sulit dilewati ketimbang ujian saat ‘lapar’. Layaknya pohon, semakin tinggi maka semakin kencang angin menerpa. 
Kepada roommate  atau siapa pun teman dekatmu, barangkali sudah harus mulai berhati-hati. Ujian selalu datang dalam kondisi lapar mau pun lapang.
Tags: ,

Written by

Penulis buku, tinggal di Yogyakarta. Twitter: @Naqib_Najah

  • Punya Materi Bagus Tapi Tidak Ada Waktu Menulis!

    Banyak dosen yang tidak mempunyai waktu untuk menulis, padahal, mereka punya materi yang sangat bermanfaat.

  • Saya menulis buku biografi!

    Saat ini buku sudah dilirik sebagai media dokumentasi hidup yang sangat positif. Anda butuh penulisan biografi?

  • Berapa Biaya Hidup di Jogja? (Feature Radio)

    Ini dia pertumbuhan biaya hidup di kota pelajar ini. Pengin tahu lebih lanjut?

  • Jogja Kian Macet! (Esai Foto)

    Januari 2014 lalu saya beserta tim membuat esai foto menyoroti pembangunan hotel dan tingkat kemacetan....

  • Pengin Bikin Iklan Produk dalam Bentuk Video? Murah Kok!

    Iklan dengan bentuk video ternyata terkesan beda. Banyak orang melakukan hal ini, tapi... berapa sih biayanya?

 

Paraqibma Video Project


Layaknya anak-anak seusianya, Akila sering menemukan masalah saat proses belajar. Mulai dari susah diminta mengerjakan PR, hingga kejenuhan dengan sistem belajar.

Apa yang terjadi pada Akila selanjutnya? Simak video iklan berikut: Quamon, mini project by Paraqibma.

Artikel Bisnis


Dizipoint menjadi jembatan antara pebisnis dan pasar online. Selain plaza online, Dizipoint juga menyediakan artikel-artikel bisnis bagi pengunjung.

Saya menulis artikel-artikel bisnis untuk plaza online tersebut. Silakan login di sini untuk membaca artikelnya.

New Aquarich (Coming Soon)

Copyright © New Paraqibma | Designed by Templateism.com