Rabu, 23 Maret 2016

Rossi, Musim Baru & Uji Kecerdasan Berkomentar

Share & Comment

Sangat sulit menjadi tua. Segala emosi yang wajar dilepaskan saat muda, belum tentu tepat dilampiaskan di saat tua. Tua itu sensitif, tapi justru dari kesensian ini, ketuaan seseorang diuji.  

Tahun 1997, usia Rossi dan Biaggi terpaut delapan tahun. Rossi masih 18 tahun & Biaggi sudah memasuki 26 tahun, usia matang untuk seorang pembalap. Belum terlalu tua bagi Biaggi, tapi jika dibandingkan dengan Rossi, pembalap kelahiran Roma ini terpaut sewindu dengan juniornya tersebut.

Usia matang Biaggi, diikuti dengan prestasi yang tidak bisa dibilang mentah. Biaggi menggenggam gelar juara dunia kelas 250cc dari tahun 1994 hingga 1997. Empat tahun berturut-turut meraih gelar juara, membuatnya jadi pembalap paling top di Italia.

Di saat yang sama, Rossi muncul sebagai remaja yang membuat rusuh singgasana ketenaran Biaggi. Rossi memulai kerusuhannya dengan melontarkan komentar pedas soal Biaggi. Wartawan bertanya kepadanya, "Apa kamu ingin menjadi Biaggi versi 125cc?” dan Rossi menjawab dengan rusuh, "Maaf, sepertinya justru dialah yang bermimpi ingin menjadi Rossi dengan motor 250cc-nya."

Psywar yang bagus. Biaggi yang merasa tidak punya dosa apa-apa dengan remaja Urbino tersebut, merasa geram, menghampiri The Doctor di sebuah restoran, lalu ucap Biaggi, "Sebelum berkomentar tentang diriku sebaiknya cuci dulu mulutmu.” Seperti diceritakan dalam buku What If I Had Never Tried It.

Tapi perlahan-lahan, komentar Biaggi tidak sekadar pembelaan saja, tapi juga kenyinyiran seorang berkepala tiga. Tahun 2001, Rossi sudah menginjak usia 22 tahun, dan Biaggi menginjak kepala tiga. Saat keduanya tiba di sirkuit Sepang, Biaggi mulai menunjukkan komentar nyinyirnya. Ditanya oleh wartawan soal Rossi yang sudah meraih 9 kali kemenangan di musim 2001, Biaggi menjawab, "Dengan motor yang sama mungkin saya bisa mengejarnya, tapi dia menggunakan Honda dan saya Yamaha."

Apa yang dulu dirasakan Biaggi, menjadi de javu bagi karir Rossi kali ini. Bukan soal Marquez atau Lorenzo yang menjadi perusuh karir Rossi, tapi nada komentar Rossi pun, sedikit berbau cara Biaggi berkomentar dulu.



Beberapa kali, Casey Stoner menyandingkan Rossi dengan kata keluh. Ketika The Doctor berkarir di Ducati, Stoner menyebutnya sebagai pembalap yang rajin melontarkan keluhan. Lorenzo senada dengan eks pembalap Ducati tersebut. Sama-sama pernah berbuat 'salah' di sesi kualifikasi & latihan bebas, Lorenzo menganggap aksi protes Rossi saat latiihan bebas di Qatar kemarin dianggap terlalu emosional & cenderung mengeluh.
Sama seperti Biaggi, Rossi kurang begitu pandai memainkan psywar di ujung karirnya di MotoGP. Jika dulu ia bisa berkomentar santai tapi menusuk, sekarang komentar Rossi cenderung curhat dan mengeluh atas rivalnya. Sama seperti Biaggi dulu yang mengeluh akan kehadiran Rossi.

Masih ingat dengan ucapan Giacomo Agostini soal rivalitas Rossi-Marquez saat konfrensi pers di Sepang tahun lalu? Legenda balap motor 500cc tersebut menyayangkan aksi Rossi yang buka-bukaan soal Marquez. Bagi Agostini, tuduhan Rossi soal berpihaknya Marquez ke Lorenzo (dan sangsi akan status Marquez sebagai fans Rossi), adalah blunder awal Rossi yang membuatnya gagal meraih gelar ke-10.

Psywar tersebut kurang tepat. "Apa yang Valentino katakan Kamis lalu, itu bisa dikatakannya setelah balapan di Valencia (setelah musim berakhir)." Lanjutnya, "Valentino kehilangan konsentrasi dan tidak seharusnya melakukan itu."

Kini, komentar-komentar Rossi justru jadi boomerang. Rival-rival Rossi mulai bisa memanfaatkan kondisi mental Rossi saat ini. Di saat The Doctor sering berkomentar sana-sini, Lorenzo membuat selebrasi tutup mulut saat memenangi balapan di Qatar kemarin. Sebuah sindiran telak, sebab di saat yang sama, Lorenzo sangat berjaya di seri perdana.

Tidak hanya Por Fuera, Carlo Pernat yang merupakan orang Italia sendiri, menganggap Lorenzo menang di lintasan mau pun perang komentar. "Ia (Lorenzo) menang besar," ucap manajer Andrea Iannone tersebut. "Ia sukses membungkam Vale setelah (dia) mengomentari kalo Jorge butuh keberanian besar untuk hijrah ke Ducati." Setelah tanda tangan kontrak baru dengan Yamaha, Rossi menganggap Lorenzo tidak akan berani ke Ducati tahun depan.

"Yang paling utama, Jorge berhasil bermain lebih cantik ketimbang sebelum-sebelumnya dalam perang psikologis ini. Dia kini lebih tenang dan cerdik menghadapi Vale," lanjut Carlo Pernat. 

Rossi di usianya yang ke-37 tahun, memang berada dalam masa yang nanggung. Seperti yang diungkapkan Franzblau, orang-orang yang berada di usia madya berada di periode yang tanggung antara generasi muda dan tua. 

Rossi memang masih menyimpan mental juaranya seperti dia masih muda. Sebagaimana tuturnya di awal musim GP 2015 lalu, Rossi masih menyimpan emosi untuk membalap dan meraih gelar juara. "Ketika Anda kembali ke lintasan... Anda akan merasakan kupu-kupu memenuhi perutmu. Tapi ini bagus, karena ketika Anda tidak lagi merasakan emosi seperti itu, maka itu tanda waktunya pensiun."

Namun, di usianya sekarang, Rossi juga sudah terasuki mental orang-orang tua yang mudah mengeluh atau protes sana-sini. Di MotoGP 2016, Rossi tidak hanya menguji skill balapnya di usia tua, tapi juga uji mental dan kecerdasan memainkan psywar kepada lawan. 

Jakarta, 23 Maret 2016
Tags: ,

Written by

Penulis buku, tinggal di Yogyakarta. Twitter: @Naqib_Najah

  • Punya Materi Bagus Tapi Tidak Ada Waktu Menulis!

    Banyak dosen yang tidak mempunyai waktu untuk menulis, padahal, mereka punya materi yang sangat bermanfaat.

  • Saya menulis buku biografi!

    Saat ini buku sudah dilirik sebagai media dokumentasi hidup yang sangat positif. Anda butuh penulisan biografi?

  • Berapa Biaya Hidup di Jogja? (Feature Radio)

    Ini dia pertumbuhan biaya hidup di kota pelajar ini. Pengin tahu lebih lanjut?

  • Jogja Kian Macet! (Esai Foto)

    Januari 2014 lalu saya beserta tim membuat esai foto menyoroti pembangunan hotel dan tingkat kemacetan....

  • Pengin Bikin Iklan Produk dalam Bentuk Video? Murah Kok!

    Iklan dengan bentuk video ternyata terkesan beda. Banyak orang melakukan hal ini, tapi... berapa sih biayanya?

 

Paraqibma Video Project


Layaknya anak-anak seusianya, Akila sering menemukan masalah saat proses belajar. Mulai dari susah diminta mengerjakan PR, hingga kejenuhan dengan sistem belajar.

Apa yang terjadi pada Akila selanjutnya? Simak video iklan berikut: Quamon, mini project by Paraqibma.

Artikel Bisnis


Dizipoint menjadi jembatan antara pebisnis dan pasar online. Selain plaza online, Dizipoint juga menyediakan artikel-artikel bisnis bagi pengunjung.

Saya menulis artikel-artikel bisnis untuk plaza online tersebut. Silakan login di sini untuk membaca artikelnya.

New Aquarich (Coming Soon)

Copyright © New Paraqibma | Designed by Templateism.com